Bagaimana Sistem Keuangan Islam? Berikut Konsepnya

Rajamoba.com – Bagaimana Sistem Keuangan Islam? Berikut Konsepnya yang akan kami utarakan pada artikel kali ini. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, termasuk dalam hal keuangan. Dalam prosesnya, Sistem keuangan Islam tumbuh dengan pesat dan memilki kontribusi penting dalam perekonomian.

Keuangan Islam atau juga dikenal dengan keuangan syariah telah membuat terobosan yang signifikan dalam lingkungan global dengan berkontribusi dalam stabilitas keuangan dunia.

Berikut adalah beberapa konsep keuangan Islam yang diterapkan:

1. Melarang riba

Islam melarang riba (bunga) atau yang juga dikenal dengan ziyadah (tambahan) dalam sistem keuangan karena berdampak buruk karena merupakan gerbang kemiskinan. Riba biasanya ‘menyusup’ pada pinjaman atau utang, baik uang maupun barang. Hal itu mengingat, riba akan membuat jumlah tagihan akan bertambah atau membesar.

Baca Juga :   Cara Membuat Buket Uang Simple di Rumah

2. Melarang Gharar

Gharar berarti ketidakpastian, yang biasanya terjadi dalam transaksi jual beli. Biasanya, jual beli gharar dapat berpotensi menimbulkan kerugian salah satu pihak. Satu di antara contoh transaksi tersebut adalah dengan pengurangan timbangan dan takaran, ketidakjelasan kualitas barang serta harga. Untuk itu, Islam mendorong transaksi jual beli pada barang-barang yang sudah jelas dan nyata, sehingga potensi gharar tidak terjadi.

3. Melarang Maysir

Maysir atau juga dikenal dengan qimar berarti spekulatif yang biasanya dimasukkan pada permainan. Jika salah seorang pemain menang dalam, maka bisa mengambil keuntungan dari yang kalah, begitu pula sebaliknya. Transaksi ini masuk dalam kategori judi yang juga telah dilarang melalui Fatwa MUI.

Baca Juga :   7 Tips Merapikan Uang Kertas Cepat dan  Praktis

4. Prinsip Berbagi

Selain poin-poin yang harus dihindari, sistem keuangan Islam juga mengajarkan prinsip berbagi baik dalam risiko maupun keuntungan (profit and loss sharing). Dalam hal ini Islam memberi pilihan pada dua model, yakni mudharabah dan musyarakah.

Demikianlah beberapa prinsip dalam sistem keuangan Islam. Semoga bisa dipahami dan menjadi pedoman.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *