Keberkahan Ramadhan Tidak Boleh Kita Lewatkan

Diciptakannya bulan Ramadhan dan menetapkannya sebagai bulan yang mulia adalah salah satu janji Allah kepada umat Islam. lalah, penghulu bulan lainnya, karena kemuliaannya dan keutamaan yang luar biasa. Banyak ayat dan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menunjukkan kemuliaan dan keutamaan bulan Ramadhan. Salah satu keutamaan bulan Ramadhan adalah bahwa itu adalah bulan yang penuh dengan berkah.

Keberkahan adalah banyaknya kebaikan terus menerus yang ada pada sesuatu. Bulan Ramadhan adalah contohnya, karena ia adalah bulan yang penuh dengan keberkahan. Itu sebabnya para salaf terdahulu sangat memperhatikan waktu mereka selama bulan Ramadhan. “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah,” kata Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. (HR. Ahmad, shahih).

Baca Juga :   Cara Agar Tetap Konsisten Giat Dalam Belajar

Seperti yang dikatakan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, “Pada bulan Ramadhan) pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, sedanglan setan dibelenggu.” (HR Ahmad, shahih). Hadits ini meminta umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan kebajikan selama bulan Ramadhan.

Mengandung peringatan untuk menghindari kemaksiatan kepada Allah Ta’ala, di mana pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu, menunjukkan bahwa keinginan mereka untuk berbuat baik kepada manusia menurun. Ini seharusnya memberi pemburu surga kesempatan yang sangat baik untuk memperbanyak ibadahnya.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, “Bersahurlah, karena di dalamnya terdapat keberkahan”, yang berarti bahwa sahur memiliki dua jenis keberkahan: di dunia sebagai bekal takwa bagi orang yang berpuasa di siang hari dan di akhirat, dengan tambahan pahala dan kebaikan di sisi Allah Subhanahu wata’ala.

Baca Juga :   Cara Agar Tetap Konsisten Giat Dalam Belajar

“Bagi orang yang berpuasa dua kebahagiaan, kebahagiaan ketika ia berbuka puasa dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabbnya kelak,” kata Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. [HR. Ahmad, shahih].

Sangat pantas bagi seorang mukmin yang berpuasa, demi Allah. Sangat beruntung karena hanya Allah Subhanahu wata’ala yang mengetahui pahala dan manfaat ibadah puasa, dan hanya Dia sendiri yang akan menentukan hasilnya.

Dalam sebuah hadits qudsi, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Setiap amalan kebaikan anak Adam akan diberikan 10 pahala hingga 700 pahala kebaikan kecuali puasa.” Karena puasa itu untuk-Ku (Allah), dan Aku yang akan membalasnya, karena dia meninggalkan syahwat dan makanannya karena-Ku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *