Aktiva tetap yang bisa kita dapatkan, ada banyak cara untuk mendapatkannya. Yuk simak beberapa teknik yang bisa kita gunakan.
Ada 5 cara memperoleh aktiva tetap, yuk ketahui caranya di bawah ini:
Pembelian Tunai
Pembelian tunai dicatat dalam pembukuan dengan mencatat jumlah uang yang dikeluarkan. Jumlah uang tersebut mencakup harga yang tercantum dalam faktur serta semua biaya yang dikeluarkan agar aset tersebut siap digunakan.
Jika terdapat potongan tunai dalam pembelian aset tetap, potongan tunai tersebut dikurangkan dari harga faktur, tanpa memperdulikan apakah potongan itu diperoleh atau tidak. Jika dalam satu pembelian terdapat lebih dari satu jenis aset tetap, maka harga perolehan harus dialokasikan ke masing-masing aset tetap.
Misalnya, jika gedung dan tanah dibeli bersamaan, maka harga perolehan akan dialokasikan antara gedung dan tanah. Allokasi ini sebaiknya didasarkan pada harga pasar relatif dari masing-masing aset tetap. Dalam hal ini, harga pasar tanah dan harga pasar gedung dibandingkan untuk menjadi dasar alokasi harga perolehan.
Pembelian dengan Angsuran
Pembelian melalui angsuran harus memperhatikan bahwa harga perolehan aset tetap tidak boleh mencakup bunga. Bunga yang terkait dengan periode angsuran, baik yang tertera secara jelas maupun tidak, harus dikeluarkan dari harga perolehan dan dianggap sebagai biaya bunga.
Pencatatan dilakukan dengan membuat jurnal setiap tahun yang mengurangi utang sebesar pokok pinjaman yang dilunasi. Selain itu, biaya bunga untuk tahun tersebut didaftarkan sebagai debit, sedangkan kas dicatat sebagai kredit.
Ditukar dengan Surat-surat Berharga
Jika aset tetap diperoleh melalui pertukaran dengan saham atau obligasi perusahaan, pencatatan dilakukan dengan mencatatnya dalam buku besar dengan nilai pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai alat tukar. Jika harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, maka harga perolehan aset tetap ditentukan sebesar harga pasar aset tersebut.
Jika harga pasar surat berharga dan aset tetap yang ditukar tidak diketahui, maka nilai pertukaran ditentukan oleh keputusan manajemen perusahaan. Nilai pertukaran ini digunakan sebagai dasar pencatatan harga perolehan aset tetap dan nilai surat berharga yang diterbitkan.
Pertukaran aset tetap dengan saham atau obligasi perusahaan dicatat dalam rekening Modal Saham atau Utang Obligasi dengan nilai nominalnya. Selisih antara nilai pertukaran dan nilai nominal dicatat dalam rekening Agio/Disagio.
Jika perusahaan memberikan uang muka dalam pertukaran ini, maka harga perolehan mesin akan mencakup jumlah uang yang dibayarkan ditambah dengan harga pasar surat berharga yang digunakan sebagai alat tukar.
Ditukar dengan Aset Tetap Lainnya
Banyak pembelian aset tetap dilakukan melalui pertukaran atau “tukar tambah”. Aset tetap lama digunakan untuk membayar aset tetap baru, baik secara keseluruhan maupun sebagian, di mana kekurangannya dibayar secara tunai. Dalam kondisi seperti ini, prinsip harga perolehan