Kajian Ekonomi Normatif, Inilah Definisi dan Perbedaannya!

Rajamoba.com – Kajian Ekonomi Normatif, Tahukah kamu apa maksud kajian ekonomi normatif? Sebuah kajian yang terdapat dalam pembahasan teori ekonomi sebagai klasifikasi tingkatan agar mudah orang-orang pahami.

Kajian ekonomi ini termasuk cabang ilmu yang bertujuan untuk memberi rekomendasi kebijakan secara tepat bagi pemangku meskipun adanya perbedaan.

Hal ini tentu bukan tanpa tujuan yang jelas, karena maksud dari pengklasifikasian cabang ilmu ekonomi agar kebijakan-kebijakan dapat terarah dengan tepat. Seperti kebijakan dari ekonomi normatif sendiri yang cenderung mengarah pada hal-hal bersifat perspektif.

Mengenal Ekonomi Normatif

Ekonomi normatif merupakan sebuah teori perspektif yang melihat bagaimana kegiatan ekonomi secara makro dan mikro seharusnya seperti keadaan harga barang normal. Kajian ekonomi ini terbagi menjadi dua fungsi yaitu normatif dan positif, adapun uraian lebih lanjutnya sebagai berikut :

Baca Juga :   Tips Menabung Uang Receh dengan Baik!

1. Perbedaan ekonomi normatif dan positif

Perbedaan ekonomi normatif dan positif dapat kamu simpulkan sederhananya dari kata “ideal” dan “fakta lapangan”. Dimana normatif penilaiannya objektif, sementara positif memiliki nilai objektif. Pasalnya pendekatan normatif menggunakan teori sedangkan positif mengandalkan data atau fakta lapangan.

2. Pemahaman ekonomi normatif

Pemahaman ekonomi normatif memang bersifat subjektif. Akan tetapi, melalui pendekatan yang komprehensif maka dapat memberi asumsi dan dasar teori untuk merumuskan kebijakan dan strategi ekonomi yang tepat guna mencapai suatu tujuan.

3. Contoh penerapan ekonomi normatif dan positif

Contoh penerapan ekonomi normatif dan positif adalah ketika melihat relasi harga beras antara permintaan jagung di atas rata-rata. Dimana sisi normatif dari contoh tersebut adalah dari hubungan substitusi antara kedua barang, sementara positifnya adalah hasil penelitian dari para ahli.

Baca Juga :   Cara Mudah Mengatur Keuangan, Cocok untuk Pemula!

Sehingga dapat mengambil kebijakan publik seperti menetapkan ketentuan yang pas untuk mengatur pasar. Hal ini karena, misal kesimpulan para ahli data lapangan menyebutkan taraf kehidupan masyarakat masih berada di level intermediate yang tidak begitu terlalu mengkhawatirkan karena harga beras dan permintaan jagung tersebut.

Pembahasan tentang kajian ekonomi normatif di atas merupakan ranah kecil dari penelitian cabang ilmu ini yang lebih meluas. Pasalnya tidak serta-merta data lapangan positif dan normatif langsung mendapat jawaban selaras, sehingga perlu pengkajian ulang untuk menetapkan arah-arah kebijakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *