Kebutuhan Skunder, Kebutuhan yang Tak Kalah Penting!

Rajamoba.com – Kebutuhan sekunder, di samping kebutuhan primer dan kebutuhan tersier, merupakan salah satu jenis kebutuhan masyarakat yang tak kalah pentingnya. Namun, perbedaannya terletak pada jenis kebutuhan dalam tingkatannya masing-masing, kebutuhan sekunder dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi.

Apa sebenarnya kebutuhan sekunder ini dan apa saja faktor-faktor yang mempengaruhinya serta contoh konkretnya?

Kebutuhan sekunder merujuk pada kebutuhan yang berperan sebagai pendukung dan dapat terpenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Istilah “sekunder” sendiri berasal dari bahasa Latin “secundus”, yang berarti kedua.

Kebutuhan sekunder bersifat subjektif, artinya setiap individu memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda-beda. Kebutuhan sekunder ini tidak mempengaruhi kelangsungan hidup manusia secara langsung, meskipun jika tidak terpenuhi, akan sedikit mengganggu kehidupan individu tersebut. Kebutuhan sekunder berkaitan dengan aspek psikologis, seperti kemandirian, pencapaian, dan pengasuhan.

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan sekunder seseorang, di antaranya:

Faktor Lingkungan

Lingkungan merupakan faktor pertama yang mempengaruhi kebutuhan sekunder seseorang. Setiap individu akan memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda tergantung dari lingkungan di mana mereka berada.

Baca Juga :   Aplikasi Keuangan Bisnis yang Cocok Untuk Pembukuan Usaha

Misalnya, seseorang yang tinggal di lingkungan perkotaan mungkin memiliki kebutuhan sekunder terkait transportasi yang lebih efisien, akses internet, atau gaya hidup urban. Di sisi lain, seseorang yang tinggal di pedesaan mungkin memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda, seperti akses ke sumber daya alam atau kehidupan yang lebih tenang.

Faktor Perkembangan Zaman dan Teknologi

Perkembangan zaman dan teknologi juga memainkan peran penting dalam memengaruhi kebutuhan sekunder seseorang. Kemajuan teknologi dapat mengubah cara individu memandang dan memenuhi kebutuhan sekunder mereka.

Misalnya, pada masa lalu, smartphone dianggap sebagai kebutuhan tersier atau mungkin tidak menjadi prioritas utama. Namun, dengan segala kemudahan dan manfaat yang ditawarkan oleh smartphone, kini banyak orang menganggapnya sebagai kebutuhan sekunder yang penting dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :   3 Aplikasi Uang Digital Terpercaya yang Bagus untuk Transaksi

Tidak memiliki smartphone mungkin tidak mempengaruhi kelangsungan hidup, tetapi dapat mengganggu keterhubungan sosial, akses informasi, dan produktivitas.

Faktor Agama

Agama juga dapat menjadi faktor yang mempengaruhi kebutuhan sekunder seseorang. Setiap agama memiliki aturan, tradisi, dan ritusnya sendiri, yang berdampak pada kebutuhan sekunder yang dianggap penting dalam konteks keagamaan.

Sebagai contoh, dalam agama Islam, terdapat kebutuhan sekunder untuk memiliki seperangkat alat sholat, seperti sajadah, mukena, dan sebagainya. Di sisi lain, dalam agama Kristen atau Hindu, mungkin terdapat kebutuhan sekunder yang berbeda, seperti persembahan atau sesajen untuk melakukan ritual keagamaan.

Faktor Budaya

Sebagai masyarakat multikultural, setiap suku dan daerah memiliki budaya yang berbeda-beda. Budaya juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi kebutuhan sekunder masyarakatnya.

Misalnya, pola konsumsi masyarakat dapat dipengaruhi oleh budaya lokal mereka. Di beberapa budaya, terdapat kebutuhan sekunder yang berkaitan dengan tradisi dan adat istiadat, seperti pakaian adat atau makanan khas. Kebutuhan ini mungkin tidak begitu penting secara fisik, tetapi memegang nilai-nilai sosial dan simbolik yang kuat dalam konteks budaya mereka.

Baca Juga :   Game Penghasil Uang Asli, Buruan Download

Dalam kesimpulannya, kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan pendukung yang dapat dipenuhi setelah kebutuhan primer terpenuhi. Faktor-faktor seperti lingkungan, perkembangan zaman dan teknologi, agama, dan budaya memiliki pengaruh signifikan terhadap kebutuhan sekunder seseorang. Karena sifat subjektifnya, setiap individu memiliki kebutuhan sekunder yang berbeda-beda, yang mencerminkan keunikan dan perbedaan dalam kehidupan manusia.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *